Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan melemah 0,5% dan 35,4 poin ke level 6.981,47 di penutupan Sesi I pada Selasa (14/1/2025). Bertolak belakang dengan pagi tadi imbas saham-saham perbankan yang melemah amat dalam.
Pada jeda perdagangan Sesi I IHSG balik arah dari penguatan tertingginya saat pembukaan, adapun rentang perdagangan terjadi 7.042,33 hingga terdalam menyentuh 6.968,99.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp5,21 triliun dari sejumlah 8,85 miliar saham yang ditransaksikan.
Tercatat ada penguatan 300 saham, dan sebanyak 271 saham terjadi pelemahan. Sisanya 219 saham stagnan.
Saham-saham keuangan, dan saham perindustrian menjadi pemberat laju IHSG dengan tertekan mencapai 1,42% dan 0,83%, disusul oleh pelemahan pada saham kesehatan dengan drop 0,53%. Sedangkan, saham konsumen primer melemah 0,23%.
Sejumlah saham-saham keuangan yang menjadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Bank Mega Tbk (MEGA) yang anjlok 9,91%, saham PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI) yang ambles 5,81% dan saham PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) drop 4,38%.
Senada, saham perbankan juga ambles, saham PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) melemah 4,06%, saham PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) anjlok 2,45%. Saham PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) terpeleset 2,44% hingga menjadi pemberat IHSG.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga tercatat di zona merah, dengan penurunan 4,69 poin (0,58%) ke posisi 806,27 hingga menekan IHSG.
Saham-saham LQ45 yang tercatat melemah harganya adalah saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) drop 2,31%, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 2,26%, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kehilangan 1,91%.
Kinerja Bursa Asia di siang hari ini bergerak bervariasi. indeks CSI China terbang 2,54%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 2,25%, Indeks Shanghai melesat 2,22%, indeks Nikkei 225 ambles 1,98%, dan indeks Strait Times Singapore melemah 0,28%.
(fad)