Logo Bloomberg Technoz

Harga Tembaga Naik Terus, Dampak Kabar Penerapan Tarif Trump

News
14 January 2025 11:50

Kepingan tembaga./dok. Bloomberg
Kepingan tembaga./dok. Bloomberg

Bloomberg News

Bloomberg, Kenaikkan harga tembaga di pasar dunia terus berlanjut, merespons pemerintahan pelantikkan presiden terpiliah Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ini merespons kabar bahwa Trump secara perlahan akan meningkatkan tarif perdagangan daripada menaikkan tarif besar secara langsung.

Kabar tersebut, berdasarkan sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya ungkit negosiasi dan membantu menghindari lonjakan inflasi, tetapi proposal tersebut masih dalam tahap awal dan belum diperlihatkan kepada Presiden terpilih Donald Trump. Hal ini menimbulkan optimisme di pasar saham Asia dan membebani dolar, membuat komoditas yang dihargakan dalam mata uang ini menjadi lebih menarik bagi banyak pembeli.

Trump telah melontarkan kemungkinan tarif perdagangan sebesar 60% atau lebih tinggi untuk ekspor China dan pungutan 10% hingga 20% untuk semua impor selama kampanye presiden. Prospek implementasi bertahap relatif positif untuk logam, yang telah naik 4% tahun ini setelah jatuh pada kuartal terakhir karena penguatan dolar dan karena upaya China untuk menghidupkan kembali pertumbuhan terbukti sebagian besar tidak efektif. 

China akan menggunakan berbagai langkah stimulus untuk mengimbangi dampak dari tarif AS yang diharapkan dan penurunan perumahan yang terus-menerus, kata Goldman Sachs Group Inc. Kepala ekonom Jan Hatzius mengatakan kepada Bloomberg Television pada hari Selasa. Pertumbuhan importir logam terbesar di dunia ini kemungkinan akan melambat menjadi 4,5% tahun ini dari kemungkinan 5% pada tahun 2024, katanya.