Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas memperkirakan kenaikan harga minyak dunia, imbas sanksi terbaru dan teragresif Amerika Serikat (AS) terhadap industri energi Rusia akan berdampak pada lonjakan harga bahan bakar pesawat atau avtur. Hal ini rentan berujung pada kenaikan harga tiket pesawat.

“Karena pesawat kan harus mengonsumsi bahan bakar minyak [BBM], harganya lebih mahal lagi kan. Nah, kalau misal pemerintah tidak menaikkan bahan bakar pesawat, ya berarti subsidinya kan gede, sedangkan avtur itu kan mengikuti harga pasar,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi saat dihubungi, Selasa (14/1/2024).

Ibrahim menyebut jika pemerintah memberikan subsidi terhadap tarif tiket pesawat, kenaikan harga tetap akan terjadi karena pemerintah telah lebih dahulu menaikkan harga tiket.

“Misal harga tiket pesawat tadinya Rp1 juta menjadi Rp1,5 juta, terus keinginan dari pemerintah subsidi 20%, ya tetap pasti kan harganya dinaikin dahulu baru dipotong 20%, kan seperti itu,” ujarnya. 

Diketahui, harga avtur yang dijual di Bandara Soekarno-Hatta pada periode 1—30 September sebesar Rp 13.211 per liter.