Biodiesel B35 Diduga Ganggu Mesin, Pengusaha Alat Berat Merugi
Mis Fransiska Dewi
14 January 2025 10:20
Bloomberg Technoz, Jakarta – Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) melaporkan hasil evaluasi terkait dengan implementasi mandatori B35—campuran 35% olahan minyak kelapa sawit dengan 65% solar — mengindikasikan penurunan performa mesin seiring dengan persentase biodiesel.
Ketua Umum Hinabi Giri Sakai mengungkapkan anggota asosiasi mengalami kerugian berupa kenaikan biaya perawatan atau maintenance sekitar 15%—20% per unit di sektor industri alat berat pertambangan, imbas implementasi mandatori B35.
“Sebulan sekitar Rp500.000 sampai Rp700.000 per unit vibrating roller. Hitungan ini hampir sama antara B35 dengan B40,” kata Giri saat dihubungi, Selasa (14/1/2025).
Giri menjelaskan kondisi itu disebabkan karena sifat biodiesel yang mengandung fatty acid methyl ester (FAME) memiliki nilai kalori lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar solar (B0).
Penggunaan kandungan biodiesel yang lebih tinggi pada mesin alat berat cenderung membutuhkan perawatan lebih intensif, terutama pada bagian filter bahan bakar untuk menghindari terjadinya clogging atau penyumbatan karena sifat biodiesel yang mudah mengikat air (higroskopis) dan mudah menggumpal.