Logo Bloomberg Technoz

Harga Batu Bara Naik, Tapi Trennya Masih Negatif

Hidayat Setiaji
14 January 2025 08:50

Indonesia merupakan eksportir batu bara terbesar di dunia dan bergantung pada bahan bakar ini untuk kebutuhan listriknya. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Indonesia merupakan eksportir batu bara terbesar di dunia dan bergantung pada bahan bakar ini untuk kebutuhan listriknya. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik pada perdagangan kemarin. Namun si batu hitam masih berada dalam tren negatif.

Pada Senin (13/1/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini ditutup di US$ 114,5/troy ons. Menguat 0,88% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Akan tetapi, harga batu bara masih turun 7,29% dalam seminggu terakhir. Selama sebulan ke belakang, harga ambruk 13,58%.

Salah satu sentimen negatif bagi batu bara adalah pasokan yang melimpah. Saat pasokan berlebih, harga tentu akan bergerak turun.

Indonesia, eksportir batu bara terbesar dunia, mencatat produksi sebanyak 831 juta ton pada 2024. Meroket 17% dibandingkan 2023 dan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah pencatatan.

Produksi Batu Bara Indonesia (Sumber: Bloomberg)