Logo Bloomberg Technoz

Hassett tidak merespons saat dimintai untuk memberikan komentar, begitu juga dengan juru bicara Bessent. Miran menolak berkomentar.

Juru bicara tim transisi Trump mengarahkan pada komentar publik dan unggahan media sosial Trump tentang kenaikan tarif.

Yuan China dan mata uang yang sensitif terhadap rencana tarif Trump, seperti dolar Australia dan Selandia Baru, bergerak menguat setelah kabar tersebut muncul.

Yuan offshore naik 0,1% dalam perdagangan Asia pada Selasa (14/1/2025), sedangkan dolar Australia naik 0,3%.

China telah meningkatkan sokongannya bagi yuan, di tengah level yuan yang masih berada mendekati rekor terendah di luar negeri. Namun, investor memperkirakan Beijing pada akhirnya akan membiarkannya melemah jika Trump mengenakan tarif yang lebih tinggi pada ekspor China.

Tarif Universal

Selama masa kampanye presiden 2024, Trump menjanjikan penerapan tarif minimum 10% hingga 20% pada semua barang impor, dan 60% atau lebih tinggi untuk impor dari China.

Sejak ia memenangkan Pemilu pada November, banyak laporan bermunculan tentang seberapa agresif ia akan menerapkan tarif — di mana Trump sendiri menyebut satu laporan tentang penerapan tarif tersebut tidaklah benar. 

Ketidakpastian ini membuat para investor dan perusahaan kebingungan. Indeks S&P 500 pada Senin pagi turun di bawah level penutupan pada 5 November, tepat sebelum Trump terpilih, sebelum rebound pada hari kemudian.

Investor baru-baru ini menjual Treasury karena khawatir inflasi akan tetap tinggi, sebagian karena tarif baru, yang menciptakan hambatan bagi saham dan ekonomi yang lebih luas.

Dengan hanya seminggu menjelang Hari Pelantikan, para ekonom hanya dapat menebak bagaimana perang dagang Trump akan memengaruhi ekonomi.

Hal ini menyisakan gambaran rumit bagi Federal Reserve (The Fed) karena ancaman tarif Trump dipandang sebagai risiko terhadap prospek pertumbuhan dan berpotensi memicu inflasi jika negara-negara lain melakukan pembalasan.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan bahwa ancaman tarif telah mendorong kenaikkan biaya pinjaman jangka panjang di seluruh dunia.

Ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan pemerintahan yang baru menambah hambatan ekonomi di seluruh dunia dan "sebenarnya diekspresikan secara global melalui suku bunga jangka panjang yang lebih tinggi," katanya kepada wartawan di Washington pada Jumat (10/1/2025).

Hal ini terjadi bahkan saat suku bunga jangka pendek telah turun, sebuah kombinasi yang "sangat tidak biasa," imbuhnya.

(bbn)

No more pages