Rupiah Masih Terancam, Tapi 'Bocoran' Tarif Trump Bisa Menolong
Tim Riset Bloomberg Technoz
14 January 2025 07:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih berada dalam tekanan pelemahan di tengah laju keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) yang tak terbendung.
Namun, dirilisnya laporan Bloomberg pagi ini yang menyebutkan bahwa tim di belakang Presiden terpilih Donald Trump tengah menggodok rencana pengenaan tarif impor secara bertahap, mungkin akan sedikit memberikan sentimen penguatan pada pasar emerging dan pada rupiah.
Indeks dolar AS sempat menyentuh level 110,11 dalam perdagangan intraday hari Senin dan akhirnya ditutup menguat di 109,95 kemarin, yang menjadi level tertinggi sejak November 2022 silam.
Penguatan dolar AS telah melibas hampir semua mata uang di seluruh dunia dan hari ini rupiah masih akan sulit mengelak dari fenomena 'strong dollar' itu. Pada penutupan pasar forward offshore kemarin, rupiah NDF ditutup melemah di level Rp16.335/US$.
Pagi ini, rupiah NDF makin tertekan di kisaran Rp16.348/US$, melontarkan sinyal tekanan serupa kemungkinan besar akan menjalar di pasar spot.