US Bureau of Labor Statistics melaporkan, perekonomian AS menciptakan 256.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Desember 2024. Jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yaitu 212.000. Juga lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar dengan perkiraan 160.000.
Non-farm payroll di 256.000 juga menjadi yang tertinggi dalam 9 bulan terakhir.
Kuatnya ekonomi AS mungkin menyebabkan bank sentral Federal Reserve tidak perlu terlampau agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter. Suku bunga acuan sepertinya tidak perlu dipangkas 100 basis poin (bps) seperti tahun lalu.
Suku bunga yang masih akan bertahan di level tinggi membuat aset berpendapatan tetap seperti obligasi menjadi primadona, karena menjanjikan keuntungan yang menarik. Kemarin, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menyentuh 4,788%. Tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Akibatnya, investor berbondong-bondong memborong dolar AS untuk memberi US Treasury Bonds. Hasilnya jelas, dolar AS berjaya karena tingginya permintaan.
Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS mengalami apresiasi, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan akan turun, harga pun mengikuti.
Emas juga berstatus sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas jadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.
Analisis Teknikal
Bagaimana dengan proyeksi harga emas hari ini? Apakah bisa bangkit atau malah kian terjepit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,09. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 64,07. Menghuni area beli (long).
Oleh karena itu, sejatinya harga emas berpeluang menguat. Cermati pivot point di US$ 2.672/troy ons. Dari sini, target resisten terdekat adalah Moving Average (MA) 5 di US$ 2.677/troy ons.
Sedangkan target support ada di US$ 2.663/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.639/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
(aji)