Logo Bloomberg Technoz

Tidak hanya menyabet gelar rekor sebagai perusahaan dengan raihan dana IPO terbesar sepanjang sejarah, Bukalapak juga tercatat menjadi unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Mencermati perjalanan Bukalapak, melansir Prospektus IPO-nya, modal saham Perusahaan terdiri dari saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp50/saham dalam pencatatan pemegang saham terbesar digenggam oleh PT Kreatif Media Karya mencapai 31,90% (24,66 miliar saham), susul API Hong Kong Investment Ltd. dengan 17,40% (13,44 miliar saham), dan Archipelago Investment Pte. Ltd. 12,60% (9,73 miliar saham).

Kemudian, pendiri sekaligus perintis Bukalapak juga tercatat namanya dalam pemegang saham, i.a. Achmad Zaky Syaifudin dengan menggenggam 5,76% (4,45 miliar saham), Muhammad Fajrin Rasyid 5,53% (2,72 miliar saham), dan Nugroho Herucahyono 2,78% (2,14 miliar saham) yang sama ketiganya dengan nilai nominal Rp50/saham.

Prospektus IPO Saham Bukalapak (e-IPO)

Dalam perjalanannya di pasar modal Indonesia, terungkap Perusahaan investasi milik Ant Financial, API Hong Kong Investment Limited sudah tidak lagi terdaftar sebagai pemegang saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Berdasarkan data Bloomberg, API Hong Kong Invest. sudah menjual saham Bukalapak keseluruhannya mencapai 13,44 miliar saham.

API Hong Kong Investment Limited Exit dari Saham Bukalapak (Bloomberg)

Mengutip informasi di pasar, transaksi crossing terhadap saham BUKA terbagi dalam dua harga di pasar nego, yaitu Rp250/saham terhadap 3,6 miliar saham dan juga Rp120/saham untuk 9,8 miliar saham yang terjadi pada Oktober 2024.

Dengan itu, dapat disimpulkan API Hong Kong Investment Limited sudah merealisasikan ‘Keuntungannya’ dalam berinvestasi di Bukalapak sejak sebelum IPO, dengan asumsi harga saham BUKA saat sebelum IPO adalah Rp50/saham, dan direalisasikan pada harga Rp250 dan Rp120/saham tersebut.

Menyitir data dan perhitungan yang sama, dengan memperhitungkan harga saham BUKA yang saat ini bertengger di Rp115/saham maka pemegang saham PT Kreatif Media Karya, juga PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sejatinya masih ‘Mencicipi’ keuntungan dari IPO-nya Bukalapak di Bursa Efek Indonesia. Hingga menyabet cuan terbesar, dengan catatan melepasnya di harga pasar saat ini.

Di sisi yang sama dengan posisi Unrealized Gain, nama-nama terkenal sebagai founder Bukalapak juga berpotensi mengantongi keuntungan yang gurih (dengan asumsi harga saham dengan nilai nominal Rp50/saham), dengan Achmad Zaky Syaifudin sebanyak-banyaknya mencapai 4,45 miliar saham BUKA. Seandainya direalisasikan dengan harga pasar saat ini, Zaky bakal mengantongi dana segar mencapai Rp512 miliar.

Begitu juga dengan rekan-sejawatnya, Muhammad Fajrin Rasyid yang masih menggenggam 2,72 miliar saham BUKA sampai dengan siang hari ini. Hingga berpotensi mengantongi dana segar mencapai Rp313 miliar. Sama halnya dengan Nugroho Herucahyono sejumlah 2,14 miliar saham, dengan berpotensi meraup dana segar Rp246 miliar.

Alvin Sariaatmadja, Chief Executive Officer PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) (Vivek Prakash/Bloomberg)

Menelusuri lebih jauh, selain pendiri dan presiden Bukalapak, sejumlah pemegang saham perseorangan dengan nama-nama terkenal luas, hartanya juga berpotensi mengalami kenaikan signifikan, apabila mereka merealisasikan investasinya di saham Bukalapak.

Seperti Keluarga Sariaatmadja yang merupakan pemilik–dan Presiden Direktur Emtek, sebagai pemegang saham Bukalapak adalah Adi Wardhana Sariaatmadja dan Alvin Widarta Sariaatmadja yang masing-masing ‘masih’ menggenggam 772.585.501 dan 768.785.501 saham Bukalapak. Kekayaan mereka berdua ‘Bisa’ bertambah dan makin kaya masing-masing mencapai Rp88,84 miliar dan Rp88,41 miliar.

Willix Halim, CEO Bukalapak sejak 2022 yang memutuskan untuk menutup bisnis marketplace, juga tercatat sebagai pemegang saham saat sebelum IPO dengan nilai nominal harga saham Rp50/saham Bukalapak, di mana kala itu ia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO). 

Berdasarkan data Bloomberg, Willix masih menggenggam 1.438.287.844 saham BUKA, meski masih ‘Hold’ sampai dengan siang hari ini, dia termasuk ke dalam jajaran pemegang saham yang bakal cuan mendadak bila menjual keseluruhan sahamnya, dengan berpotensi mengantongi dana segar mencapai Rp165 miliar.

(fad)

No more pages