Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar pertambangan menilai kelebihan pasokan litium, yang menyebabkan harga makin anjlok, dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi pabrik baterai litium dan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) serta mengurangi biaya produksi untuk industri lokal.

Ketua Badan Kejuruan Pertambangan Persatuan Insinyur Indonesia (BK Pertambangan PII) Rizal Kasli berpendapat penurunan harga litium berpotensi menurunkan biaya produksi baterai, yang merupakan salah satu komponen utama dalam kendaraan listrik.

“Jika biaya produksi baterai turun, maka harga kendaraan listrik bisa lebih terjangkau, yang bisa mempercepat adopsi kendaraan listrik secara global. Dengan pasar EV yang tumbuh pesat, Indonesia bisa memanfaatkan posisi sebagai pemain utama dalam rantai pasokan baterai,” tutur Rizal saat dihubungi, Senin (13/1/2025). 

Rizal menggarisbawahi peluang tersebut sejatinya dapat menjadi katalis positif bagi pengembangan ekosistem industri baterai di Indonesia, tetapi tergantung pada kebijakan pemerintah seperti insentif hingga biaya produksi lainnya.

Jika Indonesia dapat memanfaatkan harga litium yang rendah untuk mengembangkan industri baterai dalam negeri, ini bisa menjadi langkah strategis untuk mengurangi biaya EV di pasar domestik.