Potensi dengan kadar litium dan boron terbesar berlokasi di Bledug Kuwu dengan jumlah 1.059—1.110 parts per million (ppm) dan boron 2.660—2.781 ppm
Selaras dengan upaya eksplorasi tersebut, Bisman berpendapat Indonesia harus segera mengembangkan industri hilir bagi litium, khususnya yang berorientasi baterai kendaraan listrik, selagi ongkos produksinya murah akibat harga yang sedang tertekan.
“Ini bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untu menjadi pemain besar atau raja [baterai] litium dan EV. Namun, tetap, produksinya harus dikendalikan [agar harga tidak makin jatuh]. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk bersaing dengan teknologi [baterai] lain yang nonlitium,” terangnya.
Harga litium telah anjlok sejak akhir 2022 karena kelebihan pasokan dan pertumbuhan permintaan kendaraan listrik yang lebih lambat dari perkiraan.
Penurunan tersebut mengakibatkan beberapa kapasitas penambangan dihentikan, tetapi sebagian besar analis masih melihat surplus tahun ini, meskipun mereka memperkirakan surplus tersebut akan lebih kecil daripada 2024.
"Dinamika pasokan yang berubah-ubah ini dapat berfungsi sebagai batas atas kenaikan harga pada 2025, karena pemulihan yang cepat dapat menyebabkan pasar kelebihan pasokan lebih dari yang diperkirakan saat ini," kata Federico Gay, analis litium utama di konsultan industri Benchmark Mineral Intelligence.
Benchmark Mineral memperkirakan harga litium karbonat Asia Utara sebesar US$10.400 per ton tahun ini, sama seperti pada akhir 2024, menurut harga Fastmarkets. Rata-rata dari empat estimasi analis untuk tahun depan mencapai US$10.685.
Beberapa produsen litium yang berjuang dengan margin yang menyusut menghentikan produksi atau menunda ekspansi tahun lalu. Hal itu membantu harga menjadi stabil sejak pertengahan Agustus 2024, tetapi tidak cukup untuk memacu pemulihan yang berarti.
Proyeksi Harga Litium pada 2025 menurut berbagai lembaga:
- Benchmark Mineral Intelligence : US$10.400/ton
- Macquarie : US$10.775/ton
- S&P Global : US$10.566/ton
- UBS : US$11.000/ton
-- Dengan asistensi Mis Fransiska Dewi
(wdh)