Pungutan bersifat hukuman ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan China mengalihkan ekspor mereka, membanjiri pasar-pasar lain dengan barang-barang murah dan memperlebar ketegangan perdagangan.

Harga ekspor telah turun selama lebih dari setahun karena deflasi di China memburuk dan menekan harga-harga barang. Hasilnya, pertumbuhan volume perdagangan China telah melampaui nilai, dengan total volume ekspor naik 7,3% hingga November menurut Kementerian Transportasi, lebih cepat dari kenaikan nilai dalam dolar AS sebesar 5,4%.

Hal ini dapat dilihat di Pelabuhan Shanghai, di mana tahun lalu menjadi pelabuhan pertama di dunia yang menangani lebih dari 50 juta peti kemas berukuran 20 kaki. Pelabuhan tersebut memproses 51,5 juta peti kemas tahun lalu, hampir 5% lebih banyak dibandingkan tahun 2023 dan 19% lebih banyak dari tahun 2019, tahun sebelum pandemi.

(bbn)