Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan Indonesia terbenam dalam arus jual yang menguat dan telah menjatuhkan harga surat utang negara, saham juga nilai tukar rupiah.
IHSG sudah tergerus 0,25%, sedangkan yield atau imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor acuan 10 tahun sudah menyentuh level 7,27% pagi ini, tertinggi setidaknya sejak November 2022 lalu.
Rupiah pun tergulung tekanan dan kini makin tenggelam ke level Rp16.275/US$, sejengkal saja dari level support terdekat dan terkuat di Rp16.300/US$.
Bank Indonesia menyatakan berada di pasar menahan rupiah agar tidak semakin ambles melalui intervensi langsung di tiga titik yaitu di pasar spot valas, pasar forward domestik dan pasar SBN.
Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto menyatakan, BI akan terus menjaga stabilitas rupiah melalui triple intervention untuk mempertahankan kepercayaan pasar dan menjaga keseimbangan supply demand valas di pasar, seperti dilansir dari Bloomberg News, Senin pagi.
Pelemahan rupiah pada Senin pagi ini, menurut Bank Indonesia, masih sejalan dengan tren tekanan yang juga dialami oleh mata uang Asia lain menyusul kuatnya data pasar kerja Amerika Serikat (AS) terakhir yang dirilis Jumat lalu.
Data itu telah memupuskan peluang penurunan bunga acuan The Fed, bank sentral AS, tahun ini menjadi tersisa hanya satu kali saja.
Rupiah tergerus sejak awal transaksi pasar spot dibuka dan pada pukul 09:09 WIB sempat menyentuh Rp16.275/US$.
Turbulensi global melejitkan premi risiko investasi di Indonesia ke level tertinggi sejak Agustus 2024 lalu, menyeret kejatuhan harga saham dan surat utang negara di pasar domestik.
Mengacu data Bloomberg, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun pagi ini melesat ke posisi 81,69, menjadi yang tertinggi dalam lima bulan.
Kenaikan premi CDS yang mengukur tingkat risiko investasi di Indonesia pada Senin pagi terjadi ketika gejolak pasar global telah menyeret harga obligasi dan saham di pasar domestik berjatuhan.
Imbal hasil atau yield Surat Utang Negara tenor acuan 10 tahun melesat ke level tertinggi sejak November 2022 silam, di kisaran 7,27% pada perdagangan Senin pagi.
Tenor 5 tahun juga naik 8 bps ke 7,18%, tertinggi sejak April lalu.Yield 15 tahun kini telah di level 7,26%, sedangkan tenor lebih pendek 2 tahun 7,07%.
(rui)