Logo Bloomberg Technoz

AS Makin Ganas Sanksi Minyak Rusia, RI Masih Nekat Mau Beli?

Redaksi
13 January 2025 11:20

Kapal tanker Eagle S yang ditahan, yang merusak kabel bawah laut di Laut Baltik dan diduga memuat minyak Rusia./Bloomberg-Roni Rekomaa
Kapal tanker Eagle S yang ditahan, yang merusak kabel bawah laut di Laut Baltik dan diduga memuat minyak Rusia./Bloomberg-Roni Rekomaa

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pengusaha migas menilai opsi membeli minyak Rusia tetap akan lebih hemat bagi Indonesia, meski sebagian kalangan mengkhawatirkan risiko pembengkakan ongkos logistik akibat makin galaknya sanksi Barat terhadap Kremlin memasuki 2025.

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan selama ini saja Indonesia sudah mengimpor gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dari Qatar, yang notabene sama jauh dan berisikonya dengan Rusia.

“Istilahnya bukan sesuatu yang menjadi concern kalau masalah logistik. Soal harga, misalkan kita impor minyak dari Amerika, atau dari Nigeria, atau dari Kazakhstan; sama saja biaya logistiknya dengan dari Timur Tengah. Enggak jauh lebih mahal,” ujarnya saat dihubungi, Senin (13/1/2025).

Sanksi terhadap tanker minyak Rusia./dok. Bloomberg

Proteksi Tanker

Terkait dengan kekhawatiran ihwal asuransi tanker jika memuat minyak dari Rusia yang sedang disanksi Barat, Moshe mengatakan sejauh ini tidak ada embargo terkait dengan tanker minyak Rusia, kecuali kapal tersebut berhenti di suatu negara.