China Gila-gilaan Produksi Domestik, Batu Bara RI Masih Laku?
Redaksi
13 January 2025 09:30
Bloomberg Technoz, Jakarta – Permintaan batu bara termal dari China diproyeksi makin menurun hingga 2030, seiring dengan makin tingginya produksi domestik negara tersebut. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia.
Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia/Indonesian Coal Mining Association (APBI/ICMA) memperkirakan permintaan batu bara China memang akan terkikis sekitar 6,7% dari 332,2 juta ton pada 2024 menjadi 309,7 juta ton pada 2030. (Lihat grafik)
“Sejauh ini kami masih melihat potensi untuk ekspor ke China tetap ada. Untuk harga memang fluktuatif dan tergantung pada banyak faktor, termasuk kenaikan produksi dalam negeri mereka sendiri,” kata Plt Direktur Eksekutif APBI/ICMA Gita Mahyarani kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (13/1/2025).
Meski demikian, eksportir dari Indonesia sudah mengamankan kontrak jual beli jangka panjang dengan importir dari China. Walhasil, dampak jangka pendeknya terhadap volume ekspor batu bara Indonesia masih belum bisa ditakar.
“Intinya, produsen akan menyesuaikan kebutuhan pasar. Dampak penurunan harga adalah sesuatu yang harus dipersiapkan juga, dan turunnya permintaan ekspor juga sudah terprediksi,” ujarnya.