Dinkes DKI tetap terus memantau kondisi masyarakat dengan program edukasi kesehatan berbasis komunitas. Lalu tak lupa juga mereka menyediakan informasi yang bisa dipahami masyarakat, seperti seputar gejala dan langkah penanganan awal HMPV.
"Edukasi ini dilakukan melalui kegiatan interaktif, seperti simulasi mencuci tangan dan pemberian informasi tentang cara menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, kegiatan penyuluhan di komunitas juga kerap dilakukan melalui posyandu, puskesmas, kelompok masyarakat, dan kader kesehatan," ungkapnya.
Sebagai salah satu bentuk kewaspadaan, Dinkes Jakarta telah meningkatkan upaya penemuan kasus ISPA bekerja sama dengan rumah sakit dan laboratorium pemeriksa.
"Dari hasil pemeriksaan panel respirasi di beberapa Rumah Sakit dan Laboratorium, dominasi virus penyebab l ISPA yang ditemukan dari pasien saat ini terutama adalah Rhinovirus, Influenza AH3, Respiratory Syncytial Virus (RSV) A+B, Influenza A, Influenza B, Influenza H1N1 pdm09, dan HMPV,"katanya.
Dinas Kesehatan juga memastikan bahwa fasilitas layanan kesehatan di DKI Jakarta siap melayani masyarakat.
Jika masyarakat merasakan ada gejala seperti batuk, pilek, atau demam yang berkelanjutan, masyarakat dianjurkan segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat.
“Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan Jakarta dengan langkah kecil, namun berdampak besar. Tetap sehat, tetap semangat, dan bersama kita ciptakan lingkungan yang lebih aman dari penyakit,” tutup Ani.
(dhf)
