Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim kebijakan Indonesia untuk menyetop impor beras mulai tahun ini menyebabkan harga beras dunia susut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Banten yang di Pendopo Gubernur, Serang, Banten Jumat (10/1/2025) kemarin.
"Ternyata, kebijakan kita turut memicu harga beras di pasar dunia turun. Begitu Pak Menko [Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan] sampaikan bahwa kita tidak mengimpor 4 produk pangan, salah satunya beras," ujar Arief dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (11/1/2025).
Arief lantas mengatakan jika harga sejumlah beras disejumlah negara berangsur turun mulai dari US$640/metrik ton (mt). Kemudian, harga kembali turun lagi menjadi US$590, hingga saat ini mencapai US$490/mt.
"Hari ini sudah dekat-dekat di US$ 400-an. Jadi luar biasa kebijakan kita hari ini," tutur Arief.
Berdasarkan data perkembangan harga beras putih 5% (Free on Board) dari beberapa negara yang dihimpun tim NFA, lanjutnya, terlihat rerata harga beras dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berada di rentang harga US$622 sampai US$655/metrik ton.
Lalu, pada akhir 2024 atau 19 Desember, yang juga momentum pengumuman keputusan kebijakan RI untuk menyetop impor beras, harganya mulai turun direntang US$455 hingga US$514/metrik ton.
Pada awal tahun ini, kata Arief, India, sebagai salah satu negara pengekspor beras terbesar dunia juga telah mulai membukan keran eskpornya, yang turut membuat tren harga beras putih semakin menurun menjadi direntang US$430-390/mterik ton.
Berdasarkan data Food Agriculture Organization (FAO), All Rice Price Index (FARPI) menyebutkan bahwa Indeks di Desember 2024 menurun 1,2% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 119,2 poin.
Namun, jika dilihat setahun penuh, rerata indeks FARPI sepanjang 2024 masih lebih tinggi 0,8% dibandingkan tahun sebelumnya atau 2023.
"Harga beras di dunia turun, namun harga petani kita disesuaikan lebih baik lagi, menjelang panen raya tahun ini. Sekali lagi terima kasih kebijakan kepada petani Indonesia," sebut Arief.
Menko Pangan Zulkifli Hasan sebelumnya memagn telah memastikan Indonesia tidak akan mengimpor sejumlah komoditas pangan meliputi beras, jagung, gula, dan juga Garam pada 2025.
Penutupan impor jagung, kata dia, dilakukan khusus untuk pakan ternak. Kemudian penutupan keran impor untuk beras, gula, dan garam, hanya untuk konsumsi.
"Jadi 2025 tidak impor beras untuk konsumsi, jagung untuk konsumsi pakan, garam, dan gula untuk konsumsi," ujar Zulhas, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers usai rapat keputusan neraca komoditas di Jakarta, Senin (9/12/2024) lalu.
Zulhas mengatakan kebijakan tersebut juga dilakukan sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam program swasembada pangan pada 2027.
(ibn/lav)