Logo Bloomberg Technoz

Kendati demikian, Dadan berujar Kementerian ESDM tetap melihat dari dua sisi yakni kecukupan penerimaan negara dan kecukupan gas.

“Sebenarnya kita tidak perlu melihat suplai gasnya, kan sudah ada. Tapi nanti komposisi penerimaan negara dan komposisi penerimaan dari KKKS itu akan berubah begitu komposisi yang HGBT-nya misalkan naik. Kan totalnya itu menjadi berkurang. Itulah yang sedang saya pastikan sekarang,” ungkap Dadan.

Diketahui, tahun lalu ada sebanyak 258 pelanggan di tujuh sektor industri mendapatkan manfaat HGBT, yakni industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Ketujuh sektor industri tersebut bisa mendapatkan gas di bawah harga pasar senilai US$6/MMBtu.

“258 pelanggan itu dilihat satu-satu. Itu baru harga hulu. Kemudian dilihat lagi harga toll fee-nya. Ada usulan misalkan dari transporternya untuk meminta penyesuaian. Kan kita lihat. Secara keekonomiannya kan harus dilihat juga,” ungkap Dadan.

Dadan tak memungkiri tahun ini ada usulan dari Kementerian Perindustrian untuk memperluas sektor industri yang menerima manfaat HGBT tersebut. Namun, penambahan sektor industri itu perlu diskusi lebih lanjut bersama Presiden Prabowo Subianto.

“Ada yang usulannya itu ada dua jenis. Satu yang sektor industrinya sama dengan yang sekarang eksisting, yakni  tujuh sektor. Ada juga yang di luar itu [penambahan sektor] perlu ada rapat yang dipimpin oleh Presiden. Nah ini kita belum untuk yang itu,” imbuhnya.

(ain)

No more pages