Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Merah Imbas Sinyal The Fed, IHSG Hijau Sendirian

Muhammad Julian Fadli
10 January 2025 18:21

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat di zona hijau hingga penutupan perdagangan. Padahal Bursa Asia sedang merah ‘Membara’ tertekan sentimen The Fed yang menggarisbawahi sinyal Hawkish, menyiratkan tingkat suku bunga saat ini akan bertahan lebih lama untuk meredakan inflasi.

Pada Jumat (10/1/2025), IHSG menutup Sesi II di posisi 7.088,86. Menguat 0,34% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Penutupan IHSG Sesi II pada Jumat 10 Januari 2025 (Bloomberg)

Posisi tertinggi IHSG hari ini berhasil menyentuh 7.121,62 sedangkan terendah sempat di 7.074,14. Volume perdagangan sepanjang hari melibatkan 18,49 miliar saham. Dengan nilai perdagangan mencapai Rp8,78 triliun.

Saham-saham energi, saham barang baku, dan saham infrastruktur jadi yang tertinggi kenaikannya pada hari ini, menguat mencapai 2,46%, 2,22% dan 0,67% secara masing-masing. Disusul oleh saham perindustrian yang meningkat 0,60%.

Sejumlah saham yang menguat tajam dan menjadi top gainers, antara lain saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang melonjak 24,5%, saham PT Multi medika Internasional Tbk (MMIX) yang melesat 20,4%, dan saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) yang melejit 19,6%.