Nvidia adalah penerima manfaat terbanyak dari booming industri akselerator AI, yang digunakan oleh operator pusat data dengan mengembangkan model AI terbaru. Tetapi teknologi ini didasarkan pada unit pemrosesan grafis atau graphics processing units (GPU), yang digunakan dalam game dan sektor lainnya.
“Tidak masuk akal bagi Gedung Putih Biden untuk mengendalikan komputer pusat data sehari-hari dan teknologi yang sudah ada di PC gaming di seluruh dunia, yang disamarkan sebagai langkah anti-Tiongkok,” kata Finkle.
Peraturan, yang dapat dikeluarkan secepatnya pada hari Jumat, akan menciptakan tiga tingkatan pembatasan cip, disampaikan orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan minggu ini.
Sekelompok sekutu AS masih akan memiliki akses penuh ke semikonduktor Amerika, kata mereka. Namun sebagian besar negara akan menghadapi batasan baru, termasuk pembatasan total daya komputasi yang dapat diberikan kepada satu negara. Seorang perwakilan dari Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak untuk mengomentari aturan tersebut.
Jika kebijakan ini resmi rilis, maka akan muncul kurang dari dua minggu sebelum Donald Trump akan dilantik sebagai pengganti Joe Biden.
“Kebijakan pemerintahan Biden di menit-menit terakhir ini akan menjadi warisan yang akan dikritik oleh industri AS dan komunitas global,” kata Finkle. “Kami mendorong Presiden Biden untuk tidak mendahului Presiden Trump yang akan datang dengan memberlakukan kebijakan yang hanya akan merugikan ekonomi AS, membuat Amerika mundur, dan bermain di tangan musuh-musuh AS.”
Chief Executive Officer (CEO) Nvidia, Jensen Huang, mengatakan pada awal minggu ini bahwa dirinya siap untuk bertemu dengan Trump dan menawarkan bantuannya kepada pemerintahan yang akan datang.
“Saya akan senang untuk menemuinya dan mengucapkan selamat kepadanya, dan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membuat pemerintahan ini berhasil,” ujar Huang kepada Bloomberg Television.
Saat itu, ia mengatakan bahwa ia belum diundang untuk mengunjungi markas besar Trump di Mar-a-Lago di Florida.
Nvidia telah menjadi penerima manfaat terbesar dari lonjakan belanja AI selama dua tahun terakhir, membantu mengubah perusahaan yang dulunya merupakan perusahaan khusus menjadi pembuat chip paling berharga di dunia. Sahamnya naik hampir tiga kali lipat tahun lalu, menyusul kenaikan 239% pada tahun 2023.
Berbicara di konferensi CES di Las Vegas minggu ini, Huang mengatakan dia berharap Trump akan mengurangi regulasi.
“Saya pikir itu adalah hal yang baik,” katanya. “Sebagai sebuah industri, kami ingin bergerak cepat.”
(bbn)
