Bloomberg Technoz, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) 2018-2024 Nicke Widyawati, sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG atau gas cair) di PT Pertamina (Persero) Tahun 2011-2021.
“Hari ini Jumat (10/1) KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina (Persero) Tahun 2011-2021,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).
Selain Nicke, terdapat tiga pejabat PT Pertamina lain yang juga masuk dalam daftar saksi. Mereka adalah Auditor Madya PT. Pertamina Geothermal Energy (2013-2018), Hendra Sukmana; Senior Expert Downstreams Gas, Power, New Renewable Energy PT Pertamina Agustus 2023, Mahendra Susetyodhani; serta Manajer Gas Sourcing Pertamina 2012-2015.
Penyidikan kasus korupsi LNG PT Pertamina adalah pengembangan kasus korupsi yang menyeret Direktur Utama PT Pertamina 2009-2014, Galaila Karen Kardinah atau Karen Agustiawan. Dalam putusannya, hakim menjatuhkan vonis kepada Karen yaitu penjara selama sembilan tahun, dan denda Rp500 juta subsider penjara selama tiga bulan.
Meski proses persidangan telah usai, penyidik mendeteksi praktek korupsi pengadaan LNG ternyata terus berlanjut hingga 2021; atau termasuk pada era kepemimpinan Nicke.
Kemarin, penyidik pun memanggil sejumlah saksi untuk menggali keterangan pada kasus ini. Termasuk, Komisaris Utama PT Pertamina 2019-2024 yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Selain Ahok terdapat tujuh nama lain yang diperiksa KPK, yakni Sekretaris Direktur Gas PT Pertamina tahun 2012, Sulistia; Direktur Pengolahan Pertamina periode 12 April 2012-November 2014, Chrisna Damayanto; Manager Corporate Strategic PT Pertamina Power (Persero), Ellya Susilawati.
Lalu, Business Development Manager PT Pertamina periode 14 November 2013-13 Desember 2015, Edwin Irwanto; VP Treasury PT Pertamina periode Agustus 2022, Dody Setiawan; Senior Vice President (SVP) Gas PT Pertamina (Persero) tahun 2011 s.d. Juni 2012, Nanang Untung; dan VP Financing PT Pertamina periode 2011-2013, Huddie Dewanto.
(azr/frg)