"Kami memperkirakan nilai tukar rupiah akan mencapai 16.300 pada akhir tahun," kata James.
James menjelaskan ekonomi Indonesia pada 2025 diprediksi akan diuntungkan dari kombinasi antara pembangunan infrastruktur, diversifikasi ekspor, dan konsumsi domestik yang kuat. Kebijakan pemerintah yang berkelanjutan menjadi faktor kunci.
"Ekonomi Indonesia kemungkinan akan mengalami investasi yang signifikan di bidang infrastruktur dan permintaan domestik yang sehat. Aktivitas manufaktur di Indonesia yang tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) menunjukkan tanda-tanda awal pemulihan," papar James.
Hal yang patut disoroti adalah level inflasi yang diperkirakan akan tetap di bawah level tengah target BI sebesar 2,5%, dan kebijakan fiskal akan memberikan fondasi yang stabil untuk pertumbuhan.
"Defisit fiskal diproyeksikan tetap di bawah 3% dari PDB (produk domestik bruto), yang memungkinkan pemerintah untuk mempertahankan belanja infrastruktur dan kesejahteraan sosial," kata James.
(lav)