"Anodanya itu dari grafit. Kita ini kan tidak punya grafit, anodanya," jelas dia.
Oleh karena itu, PTBA nantinya bakal membuat grafit sintetis dari batu bara. Hal itu dikarenakan Indonesia tak punya sumber daya grafit alam. Di lain sisi, China yang menjadi gudang grafit alam telah menutup keran ekspor atas komoditas tersebut.
"Kita buat sama Bukit Asam itu bahwa batu bara bisa dijadikan synthetic graphite. Jadi, nanti kita tidak harus pakai anodanya itu pakai grafit, tapi kita bisa pakai batu bara yang kita buat grafit sintetis," kata Dilo.
Pengembangan grafit sintetis, sambung Dilo, dilakukan PTBA dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Saat ini, proyek itu masih dalam tahap piloting dengan jenama produk BARIN NMC-811 Battery tipe 18650.
Dilo mengaku masih ada beberapa yang harus ditingkatkan khususnya technology readiness level. Dengan meningkatkan aspek tersebut, level density diyakini Dilo bisa menjadi lebih baik.
"Kita juga sudah kerja sama, buka komunikasi dengan CATL. Kalau ini bisa kita buat, CATL nanti buat katodanya, tapi anodanya nanti bisa dari kita," imbuhnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mengatakan batu bara grafit berpotensi digunakan sebagai anoda yang merupakan komponen dari sel baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Sekadar catatan, baterai EV – baik lithium ferro phosphate (LFP) maupun nickel manganese cobalt (NMC) – memiliki tiga komponen sel baterai, yakni anoda, katoda dan elektrolit.
Dalam kaitan itu, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana mengatakan, dengan adanya potensi sumber daya batu bara grafit, Indonesia tidak perlu mengimpor anoda.
“Di baterai itu ada katoda sama anoda. NMC sama LFP itu sama untuk katoda, nah anodanya itu pakai grafit itu. Berarti kita tidak usah impor. Kemudian elektrolitnya litium,” ujar Agus medio Januari tahun lalu.
Kendati demikian, kata Agus, hal tersebut tidak akan serta-merta membuat harga NMC dan LFP makin turun. Sebab, permintaan dan penawaran merupakan faktor yang dapat menyebabkan peningkatan dan penurunan harga dari komoditas.
(mfd/hps)