Mobilisasi Kepala Desa
Kuasa hukum Andika-Hendi Roy Jansen Siagian juga mengatakan, terdapat sejumlah pertemuan para kepala desa yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa (PKD) se-Jawa Tengah usai KPU menetapkan dua paslon di Pilkada Jawa Tengah. Beberapa pertemuan yang sempat terungkap terjadi di Semarang, Pemalang, Banyumas, dan Kendal.
"Dengan slogan Satu Komando Bersama Sampai Akhir," ujar dia.
Pertemuan-pertemuan tersebut juga berlangsung selama masa kampanye yang salah satu materinya adalah upaya mobolisasi dukungan kepada pasangan calon KIM Plus, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen atau Luthfi-Yasin. Selain itu, pertemuan tersebut juga mengandung politik uang karena berisi pembagian minyak goreng dan sembako.
"Ini berkisar tentang pembagian minyak goreng, Minyakita, yang sembako. Intinya pembagian sembako dan minyak goreng," kata dia.
Intimidasi ke Kepala Desa, KPU, dan Bawaslu
Andika-Hendi juga menuduh telah terjadi sejumlah bentuk intimidasi yang diarahkan kepada para kepala desa, KPU, dan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini nampak pada adanya pemanggilan pemeriksaan kepolisian terhadap sejumlah kepala desa berkedok klarifikasi penggunaan Dana Desa. Menurut mereka, tindakan polisi ini berdampak signifikan pada kontestasi politik di Jawa Tengah. Buktinya, suara Luthfi-Yasin meningkat tajam di semua wilayah kepala desa yang diperiksa polisi.
Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah pejabat KPU dan Bawaslu yang tiba-tiba dipanggil polisi untuk menjadi saksi pengusutan dugaan tindak pidana korupsi di lembaganya.
"Hal diatas menunjukkan keterkaitan kemauan kepala desa untuk mendukung Pasion Nomor Urut 02 [Luthfi-Yasin] dan panggilan kepolisian serta Paguyuban Kepala Desa dengan hasil perolehan suara Paslon Nomor Urut 2 di wilayahnya," ujar Roy.
Cawe-cawe Tokoh Penting
Andika-Hendi menuding kemenangan Luthfi-Yasin sudah direncanakan sejak lama. Hal ini merujuk pada peran Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang kemudian belakangan juga aktif dalam kampanye paslon tersebut.
Mereka menyoroti keputusan penunjukkan penjabat atau Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana yang juga merupakan orang dekat Jokowi. Hal ini membuat paslon Luthfi-Yasin memiliki kekuatan logistik dan pengaruh yang besar; atau tak adil dalam pelaksanaan kontestasi politik tersebut.
"Hal mana sudah dipersiapkan sebelumnya untuk mengkondisikan siapa calon gubernur dan bagaimana menjamin kemenangannya dalam Pilkada tahun 2024," kata Roy.
Mutasi Personel Polri
Andika-Hendi juga menyoroti keputusan mutasi tiba-tiba 15 kepala kepolisian resor atau Kapolres di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, Juni 2024. Mutasi tersebut berdampak signifikan terhadap hasil perolehan suara Pilkada Jawa Tengah 2024.
"Mutasi jabatan di lingkungan Polri yang di antaranya telah mengganti 15 Kapolres di 15 Kabupaten atau Kota se-Jawa Tengah telah menunjukkan hasilnya yakni perolehan suara Pasangan calon nomor urut 2 yang signifikan di 15 Kabupaten atau Kota yang Kapolresnya diganti," kata Roy.
Mutasi tersebut terjadi saat Luthfi masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah. Keputusan tersebut juga tertuang dalam surat telegram Kepala Kepolisian atau Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berulang kali dituding menjadi orang kepercayaan Jokowi dan cawe-cawe dalam sejumlah kontestasi politik untuk kepentingan Jokowi.
(azr/frg)