Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian, Ristadi juga tak menampik juga terdapat perusahaan yang memang masih enggan melaporkan PHK, dengan alasan internal bisnisnya.

"Mereka ini tiap [ingin melakukan] PHK selalu tertutup. [Data saat ini] perusahaan yang hanya lapor saya saja, yang tidak lapor banyak," ujar dia. 

"Ini sering terjadi sejak Republik ini lahir dan sejak Pilkada berlangsung," imbuhnya.

Awal tahun ini, kabar PHK yang terjadi di industri padat karya dan dipastikan akan terus berlanjut hingga tahun ini. Badai PHK sebelumnya masif terjadi sepanjang 2024 lalu.

Hal tersebut terungkap usai kembali adanya kabar sejumlah perusahaan industri tekstil, alas kaki, dan benang, yang bakal mem-PHK dengan perkiraan 4.050 pekerja.

Jumlah tersebut berasal dari sebanyak tiga perusahaan yang masing-masing berasal dari Tangerang, Bandung, dan Subang.

"Di Kabupaten Tangerang [perusahaan bergerak] memproduksi sepatu untuk merek internasional akan PHK 2.400 pekerja. Di Bandung dan Subang mau tutup, masing-masing akan PHK 900 dan 750 pekerja," ujar Ristadi.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli sebelumnya mengatakan bahwa jumlah PHK telah mencapai 72 ribu hingga akhir Desember 2024 lalu, yang berpotensi masih dinamis dan kemungkinan bertambah.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, angka tersebut juga telah naik 11,02%. Sepanjang 2023, pemerintah melaporkan angka PHK sebanyak 64.855 orang.

(wep)

No more pages