“Jeda pada Januari menjadi skenario dasar,” ujar ekonom Bank of America, Shruti Mishra dan Aditya Bhave, dalam catatan tertanggal 6 Januari. “Ada risiko bahwa siklus pemotongan suku bunga mungkin sudah berakhir jika pasar tenaga kerja berhenti melemah secara bertahap.”
Jika estimasi median terpenuhi, laporan ini akan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 2,1 juta lapangan kerja sepanjang 2024—di bawah 3 juta pada 2023, namun masih lebih tinggi dari 2 juta pada 2019.
Namun, di balik angka tersebut, terdapat tanda-tanda perlambatan. Perekrutan bulanan cenderung terpusat pada beberapa sektor, sementara tingkat pengangguran sedikit meningkat. Selain itu, pencari kerja semakin kesulitan mendapatkan pekerjaan baru, dengan jumlah perekrutan terendah dalam hampir satu dekade pada 2024.
“Laporan payroll Desember kemungkinan cukup solid, dan ini menjadi sinyal positif bagi pasar tenaga kerja,” ujar ekonom Bloomberg, Anna Wong dan Estelle Ou. “Namun, kami belum yakin bahwa pasar tenaga kerja akan kembali memanas.”
Tingkat Pengangguran
Ekonom terus memantau tingkat pengangguran, terutama setelah dua kenaikan berturut-turut awal 2024 memicu indikator resesi populer. Para peramal memperkirakan tingkat pengangguran pada akhir tahun berada di angka 4,2%, tidak berubah dari November, namun lebih tinggi dibanding 3,7% di awal tahun.
“Tingkat pengangguran tetap menjadi aspek paling penting dalam data bulanan ketenagakerjaan,” tulis ekonom Citigroup, Veronica Clark dan Andrew Hollenhorst, dalam catatan 6 Januari. “Kami memperkirakan tingkat pengangguran akan naik di atas 4,5% dalam beberapa bulan ke depan, yang dapat memicu perubahan signifikan pada ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed tahun ini.”
Laporan pekerjaan terdiri dari dua survei: survei bisnis dan survei rumah tangga. Laporan Jumat ini akan mencakup revisi tahunan pada survei rumah tangga yang mencakup statistik seperti tingkat pengangguran dan partisipasi tenaga kerja.
“Proses ini biasanya menghasilkan revisi minimal pada tingkat pengangguran, dan kami memperkirakan hal yang sama kali ini,” ujar Andrew Husby, ekonom senior AS di BNP Paribas, dalam catatan tertanggal 3 Januari.
Laporan bulan depan akan mencakup revisi benchmark untuk survei bisnis serta faktor musiman baru, yang cenderung memberikan pengaruh lebih besar terhadap gambaran pasar tenaga kerja. Data awal yang diterbitkan pada Agustus menunjukkan bahwa AS mungkin menambah 818.000 lapangan kerja lebih sedikit dalam 12 bulan hingga Maret 2024 dibandingkan laporan awal. Estimasi dari Philadelphia Fed juga menunjukkan tren pekerjaan yang lebih lemah berlanjut hingga kuartal kedua.
(bbn)