Penutupan ini menghilangkan sumber data utama bagi para pedagang valas dan warga negara di Iran, di mana pemerintah menetapkan beberapa nilai tukar resmi yang berbeda dari harga pasar terbuka.
Hal ini terjadi ketika rial Iran mencatat rekor terendah berturut-turut terhadap dolar AS di tengah kekhawatiran tentang kepresidenan Donald Trump mendatang dan krisis energi yang semakin parah.
Mata uang iral terdepresiasi besar-besaran sejak September tahun lalu, menurut data Bonbast ketika situs web ini masih berfungsi.
Para analis mengaitkan hal ini dengan melemahnya kekuatan Iran dan milisi-milisi proksi seperti Hizbullah akibat konflik dengan Israel dan sanksi-sanksi AS dan Barat, yang melanda perekonomian.
Harga minyak yang lebih rendah mungkin juga berperan dalam mengurangi pendapatan devisa anggota OPEC.
Minggu lalu gubernur Farzin mengatakan bahwa Bonbast memberikan “sinyal yang tidak realistis” kepada pasar setiap pagi dengan menggunakan server-server di AS, jelas Iranian Labour News Agency semi-resmi. Perwakilan Bonbast menolak untuk menanggapi pernyataan Farzin.
(bbn)