IKE dan IEK masing-masing tercatat menguat menjadi 116,0 dan 139,5, lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian bulan sebelumnya yang tercatat 113,5 dan 138,3 masing-masing.
Tercatat ada pelemahan 350 saham dan sebanyak 236 saham terjadi penguatan. Sedangkan terdapat 211 saham stagnan.
Saham-saham energi, saham konsumen non primer, dan saham barang baku justru menjadi pemberat IHSG sepanjang hari ini dengan ambles mencapai 1,01%, 0,91% dan 0,87%, disusul oleh pelemahan pada saham konsumen primer dengan drop 0,68%.
Sejumlah saham konsumen non primer yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, saham PT Lini Imaji Kreasi Ecosystem Tbk (FUTR) yang drop 20,5%, saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) tertekan 9,94% dan saham PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) turun 6,68%.
Saham konsumen primer juga anjlok dan jadi pemberat, saham PT Estee Gold Feet Tbk (EURO) drop 5,84%, saham PT Asia Sejahtera Mina Tbk (AGAR) melemah 5,31%. Saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) terjungkal 3%.
Sama halnya, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) jatuh 2,78%, saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) ambles 2,71% terutama saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) drop 2,02%.
Padahal, berdasarkan hasil survei BI tersebut, tingkat keyakinan konsumen masyarakat Indonesia pada Desember melanjutkan tren kenaikan. Di mana Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2024 berhasil menyentuh level tertinggi dalam tujuh bulan. Itu menjadi kenaikan indeks dalam dua bulan berturut-turut.
Kenaikan IKK itu didukung oleh kenaikan hampir semua komponen pendukungnya. Sebagaimana diketahui, IKK terdiri atas dua variabel yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang memotret persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan yang lalu.
IKE terdiri atas Indeks Penghasilan Saat ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan juga Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.
Selain itu, ada juga Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang mencerminkan persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan, enam bulan ke depan dari saat survei dilakukan.
IEK terdiri atas Indeks Ekspektasi Penghasilan, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha.
Pada Desember lalu, kedua variabel tersebut beserta turunannya sama-sama tumbuh positif. Masyarakat Indonesia menilai, seperti ditangkap oleh survei tersebut, kondisi ekonomi saat ini lebih baik dibandingkan enam bulan lalu. Itu terindikasi dari IKE yang menyentuh level tertinggi sejak April 2024.
Berdasarkan hasil survei, masyarakat Indonesia juga cenderung optimistis melihat kondisi ekonomi ke depan, dengan IEK bahkan menyentuh level tertinggi sejak Juni 2022.
(fad)