Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan terpisah Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bergabungnya RI dalam keanggotaan BRICS perlu didorong khususnya perdagangan Selatan-Selatan.

Meski sejumlah negara sahabat kontra terhadap perdagangan namun dengan tergabungnya Indonesia dalam BRICS, bisa memperkuat hubungan dengan China, India, dan Rusia. 

“Jadi hal ini sebagai negara yang memang tentu kita independen, kita tidak punya bagian dari geopolitical manapun. Kita dengan adanya BRICS, kita juga tetap WTO, kita juga berdagang ya inilah Indonesia,” tutur Erick. 

Dok. Mind ID

Manfaat BRICS

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan salah satu manfaat yang didapatkan Indonesia melalui partisipasi secara penuh dalam BRICS adalah memiliki pangsa pasar perdagangan yang lebih besar di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Luhut menyoroti adanya peningkatan ketidakpastian global di tengah ancaman Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meningkatkan tarif perdagangan, pelemahan ekonomi China, dan ancaman krisis energi di kawasan Eropa karena menghentikan pasokan gas dari Rusia.

"Keuntungan kita dengan BRICS, pasar kita lebih besar. Ini masalah kalau tidak hati-hati, persoalan ekonomi China kurang baik, persoalan di Eropa di mana gas dari Rusia distop, itu akan terjadi krisis energi dan AS ketidakpastian tinggi karena tarif belum jelas berapa mau ditingkatkan Trump," ujar Luhut, Kamis (9/1/2025).

Kendati demikian, Luhut juga mengatakan Indonesia merupakan negara berdaulat yang besar. Bahkan, dia berpendapat Indonesia terlalu besar untuk berpihak ke satu negara, baik China maupun AS.

"Apalagi sekarang ini, dengan Presiden Prabowo Subianto, tidak perlu. Kita perlu merdeka, ya sedikit nakal-nakal lah," ujar mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi periode 2019-2024 itu.

(mfd/wep)

No more pages