Logo Bloomberg Technoz

Luhut Lempar Sinyal RI Bisa Beli Minyak Rusia Usai Gabung BRICS

Dovana Hasiana
09 January 2025 16:45

Luhut Binsar Pandjaitan./Bloomberg-Dimas Ardian
Luhut Binsar Pandjaitan./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal Indonesia bisa membeli minyak dari Rusia setelah resmi bergabung secara penuh dalam aliansi Brasil, Russia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) pada Senin (6/1/2025).

Menurut Luhut, pada dasarnya Indonesia bisa membeli minyak dari mana pun, termasuk dari Rusia, sepanjang transaksinya menguntungkan Indonesia dengan mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan mengimpor dari negara lain.

"Ya ke mana saja kalau menguntungkan Republik Indonesia kita beli, kalau kita ada dari bulan kita beli [...] Kalau kita dapat lebih murah US$20 atau US$22 [per barel] kenapa tidak?," ujar Luhut saat ditemui di kantornya, Kamis (9/1/2025).

Sekadar catatan, aliansi Group of Seven (G7), atau yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan sebagainya, memberikan sanksi atas minyak Rusia. Sanksi itu diberikan dengan menerapkan batas harga (price cap) US$60 per barel atas minyak mentah Ural dari Rusia.

Produksi minyak Rusia sampai dengan November 2024./dok. Bloomberg

Harga Ural bergerak melampaui batas harga ke level US$71,76 per barel pada hari ini, menyitir data Trading Economics.