“Fundamental di Indonesia bagus, entrepreneurs jago-jago, pembelajaran selama 10 tahun ini sudah terjadi dan market kita sangat besar," sambungnya. Dalam periode waktu tersebut bermunculan pula para founder. Jumlahnya terus bertambah.
Bagi Willson, semua krisis ekonomi yang terjadi bisa menjadi suatu gambaran untuk melihat suatu perusahaan, apakah mereka benar-benar bagus atau rentang terhadap ‘badai’.
"Semua krisis akan memberikan gambaran yang lebih jelas mana company yang bagus dan mana yang tidak," jelasnya. Soal risiko resesi dunia yang tengah melanda yang membuat ketakutan beberapa kalangan, tidak memengaruhi East Ventures dalam berinvestasi.
“Saya tidak akan stop investasi meski ekonomi dunia makin kacau,” ucapnya.
East Ventures Mendanai UEANA
Dalam aktivitas investasi terbaru East Ventures mengumumkan memberi pendanaan startup kuliner bersama UENA. UENA adalah hiperlokal F&B dengan konsep cloud kitchen.
Jumlah pendanaan tidak disebutkan, namun East Ventures masuk bersama Trihill Capital sebagai investor baru. Suntikan dana baru akan dimaksimalkan ole UENA untuk memperluas jaringan cloud kitchennya dan menjadi pendorong perluasan jangkauan pelanggan. Co-Founder dan Chief Executive Officer Uena Alvin Arief mengatakan, perusahaan beroperasi kurang dari setahun dengan tingkat pemesanan yang terus meningkat setiap bulan.
Beberapa tenant yang menjadi partner UENA telah mencapai titik break-even dan memiliki tingkat payback yang sehat. UENA telah membuka tujuah dapur di Jakarta dengan total pesanan telah mencapai lebih 300.000 porsi.
Pemesan bisa melakukan order via WhatsApp atau aplikasi UENA. Dalam satu dapur akan menjangkau konsumen dalam radius area maksimal 1,5 km. “Pendanaan baru ini menambah kepercayaan kami untuk terus menangkap peluang yang baik kedepannya,” tegas Alvin Arief.
(wep)