Dalam jumpa pers hari itu, juru bicara kementerian He Yadong mengatakan Beijing akan mengambil langkah, seperti meminta Uni Eropa untuk berunding, tanpa memberikan rinciannya.
Penyelidikan China dilakukan di tengah perselisihan dagang yang lebih luas dengan Brussel, di mana Uni Eropa memberlakukan tarif hingga 45% untuk mobil listrik buatan China setelah menetapkan bahwa subsidi negara memberikan industri mobil listrik China keuntungan yang tidak adil.
China mengatakan Uni Eropa telah melakukan penyelidikan mendalam pada perusahaan China yang berpartisipasi dalam pengadaan publik, bersama dengan inspeksi mendadak dan tindakan penegakan hukum ketat terhadap perusahaan China.
Ini berarti "produk-produk China diperlakukan dengan lebih tidak adil dalam proses ekspor ke Uni Eropa daripada produk dari negara ketiga," kata Kementerian Perdagangan.
Peraturan Uni Eropa ini ditujukan untuk melawan dampak dari subsidi asing guna memastikan persaingan yang adil bagi bisnis di 27 negara anggota. Peraturan ini memberi Brussels wewenang untuk memeriksa subsidi yang dianggap bisa mendistorsi pasar Eropa. Regulator dapat mengeluarkan denda, menangguhkan tender atau memblokir pengambilalihan negara secara langsung.
Dengan menggunakan undang-undang ini, Uni Eropa memulai penyelidikan tahun lalu terhadap produsen kereta api China yang berencana menjual kereta api ke Bulgaria, yang menyebabkan perusahaan tersebut menarik diri.
Komisi Eropa juga menggerebek kantor-kantor pemasok peralatan keamanan China, Nuctech, di Polandia dan Belanda tahun lalu.
Secara terpisah, survei yang dirilis pada Kamis (9/1/2025) menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa di China berada di bawah tekanan untuk melokalisasi operasi mereka demi mematuhi peraturan negara tersebut, mengorbankan efisiensi dan mengurangi daya saing global mereka.
(bbn)
