Logo Bloomberg Technoz

Adapun alasan lain dirinya tidak menggunakan Bukalapak sebagai e-commerce langganan  berbelanja online, lantaran aplikasi tersebut kurang familiar dan "kurang menarik." 

Meski begitu, dirinya mengetahui bilamana kini Bukalapak telah tutup layanan penjualan barang fisik, dan nantinya hanya akan menjual produk-produk keuangan digital virtual, seperti penjualan pulsa, hingga token listrik. 

"Tahu kak, baru lihat sih tadi pagi di Instagram 'Bukalapak resmi tutup' gitu sih, jadi jual token listrik, token pulsa."

Alasan aplikasi Bukalapak kurang menarik juga diungkapkan oleh Ana (26) seorang karyawan swasta asal Jakarta. Ia bercerita pernah mencoba mengunduh aplikasi Bukalapak sekitar tiga tahun lalu, tak lama lalu menghapusnya

"Saya pernah download, pas buka coba-coba scroll, terus kurang menarik, terus akhirnya di-uninstall," tuturnya.

Salah satu warung mitra Bukalapak di Jakarta, Rabu (8/1/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Adapun saat ini, Ana lebih sering menggunakan Tokopedia untuk belanja online dibandingkan dengan Bukalapak. Diskon dan promosi juga menjadi faktor penting bagi Ana dalam memilih platform e-commerce. "Kalo nyari apa-apa, barang itu termasuk kayak baju, elektronik, orang bilang lebih terpercaya dibandingkan Bukalapak atau aplikasi yang lain," jelasnya. 

"Tokpedia kalau ada even biasanya suka kasih diskon gila-gilaan, gede banget. Sampai sekarang walaupun sering dipakai juga masih sering kasih gratis ongkir," pungkasnya. 

Namun, baik Salsa maupun Ana baru mengetahui jika Bukalapak kini hanya akan berfokus pada penjualan  produk-produk keuangan digital virtual. 

Untuk diketahui Bukalapak mengumumkan transformasi bahwa hanya akan menjual produk-produk virtual, seperti penjualan pulsa, token listrik, hingga pembayaran BPJS Kesehatan.

Dalam informasi media terbaru yang mereka publikasikan Rabu (8/1/2024), perusahaan menegaskan marketplace Bukalapak tetap beroperasi. Hanya saja bisnis penjualan produk fisik di platform diputuskan untuk ditiadakan.

"Penghentian layanan penjualan produk fisik...tidak memberikan dampak yang material terhadap pendapatan perusahaan," jelas Dimas Bayu, Head of Media & Communications, dengan mengklaim porsi terhadap bisnis keseluruhan kurang dari 3%.

"Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan."

(wep)

No more pages