Pada kelompok konsumen dengan pengeluaran Rp2,1 juta hingga Rp3 juta serta konsumen berpengeluaran Rp4,1 juta hingga Rp5 juta, pola tersebut terjadi ketika alokasi untuk cicilan utang juga turun.

Semua kelompok pengeluaran mencatat kenaikan alokasi pendapatan untuk ditabung, terutama dicatat oleh kelompok konsumen atas yang memiliki pengeluaran di atas Rp5 juta per orang per bulan.

Hal itu bisa dibaca sebagai sinyal kecenderungan konsumen menambah untuk menambah saldo tabungan mereka dengan mengurangi konsumsi. Tren itu juga terjadi pada akhir tahun 2023 lalu. Kala itu, alokasi untuk konsumsi cenderung stagnan dibarengi dengan kenaikan alokasi untuk tabungan dan pembayaran cicilan utang.

Keyakinan Meningkat

Berdasarkan hasil survei yang sama, tercatat bahwa tingkat keyakinan konsumen masyarakat Indonesia pada Desember melanjutkan kenaikan. Bahkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada akhir tahun menyentuh level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Itu menjadi kenaikan indeks dalam dua bulan beruntun.

Kenaikan IKK itu didukung oleh kenaikan hampir semua komponen pendukungnya. Sebagaimana diketahui, IKK terdiri atas dua variabel yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang memotret persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan yang lalu.

IKE terdiri atas Indeks Penghasilan Saat ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.

Selain itu, ada juga Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang mencerminkan persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan, enam bulan dari saat survei dilakukan.

IEK terdiri atas Indeks Ekspektasi Penghasilan, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha.

Pada Desember lalu, kedua variabel tersebut berikut turunannya sama-sama tumbuh positif. Masyarakat Indonesia menilai, seperti ditangkap oleh survei tersebut, kondisi ekonomi saat ini lebih baik dibandingkan enam bulan lalu. Itu terindikasi dari IKE yang menyentuh level tertinggi sejak April 2024. 

Berdasarkan hasil survei, masyarakat Indonesia juga cenderung optimistis melihat kondisi ekonomi ke depan, dengan IEK bahkan menyentuh level tertinggi sejak Juni 2022. 

Namun, kendati secara umum keyakinan konsumen meningkat, tercatat dari hasil survei bahwa kelompok pengeluaran bawah sebesar Rp2,1 juta hingga Rp3 juta serta pengeluaran di atas Rp5 juta, menurun keyakinannya.

Penurunan itu terutama karena kelompok bawah menilai kondisi ekonomi saat ini lebih buruk dibanding enam bulan lalu. Sementara kelompok konsumen atas menjadi yang paling kurang optimisme-nya melihat ke depan. Indeks ekspektasi kelompok ini anjlok hingga 5,1 poin.

(rui/aji)