Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Willson Cuaca Co-Founder dan Managing Partner East Ventures berpendapat tambahan biaya tambahan yang dibebankan kepada konsumen Tokopedia, salah satu e-commerce asal Indonesia, demi mewujudkan keberlangsungan usaha. East Ventures termasuk investor awal Tokopedia.

Biaya tambahan senilai maksimal Rp3.000 per transaksi bukan jadi tujuan utama perusahaan untuk meraih keuntungan besar. “Apakah itu untuk profit yang lebih besar? Tentu saja bukan, apakah itu untuk menuju company yang sustainable (berkelanjutan)? Tentu saja iya," tutur Willson di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Diketahui mulai awal bulan ini Tokopedia menambahkan biaya jasa aplikasi mulai dari Rp2.000 hingga Rp3.000 per transaksi. Biaya Rp2.000 untuk transaksi maksimal Rp1 juta dan Rp3.000 untuk nilai lebih dari Rp1 juta.

Head of Corporate Affairs Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya memberi penjelasan bahwa kebijakan baru ini demi memberi dampak positif secara jangka panjang.

Tokopedia, yang merupakan bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memang telah mencanangkan EBITDA positif pada akhir tahun lalu, dengan beberapa perubahan kebijakan termasuk pengurangan biaya insentif dan pemasaran atas seluruh aktivitas usaha perseroan.

Willson Cuaca menambahkan wajar jika pelanggan Tokopedia lantas menyatakan keberatan atas biaya langganan aplikasi yang naik. Hal ini tentu akan menjadi feedback bagi Tokopedia. "Tentu saja pelanggan bisa menyampaikan feedback ke platform Tokopedia," tutup Willson.

Sebagai perusahaan investasi, East Venture diketahui menempatkan sejumlah dana investasi di GOTO, selaku induk dari Tokopedia, meski dalam catatan Bloomberg nama East Venture tidak tercantum.

Dikutip dari data Bloomberg, 10 besar pemilik perusahaan hasil penggabungan Gojek dan Tokopedia ini berdasarkan penamaan adalah; Alibaba Group Holding Ltd lewat kepemilikan 9,24% dari total modal ditempatkan dan disetor, SVF GT Subc Pte 8,14%, Goto Peopleverse Fund 7,69%, Pemerintah Singapura 5,78%, PT Saham Anak Bangsa 2,37%, Vanguard Group Inc 2,28%, William Tanuwijaya 1,85%, GOTO Gojek Tokopedia 0,91%,  Andre Soelistyo 0,88%, dan Kevin Aluwi 0,8%.

Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures. (Dok East.vc)

Hingga kuartal I-2023 GOTO mencatatkan rugi Rp3,8 triliun, atau mengecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan GOTO naik 122% menjadi Rp3,3 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari imbal jasa senilai Rp1,9 triliun.

Pada unit bisnis Tokopedia sendiri hingga akhir Maret 2023 tercatat kenaikan pendapatan 68% menjadi Rp2,26 triliun, dibandingkan periode sebelumnya Rp1,34 triliun. Margin kontribusi mencatat hasil positif Rp178 miliar. Jauh membaik dibandingkan posisi tahun lalu yang minus Rp1,27 triliun.

Langkah efisiensi biaya berkali-kali disampaikan GOTO sejak awal tahun. Menurut Jacky Lo, Direktur Keuangan GOTO, perseroan tengah mengalami pergeseran basis pelanggan ke arah pelanggan dengan orientasi profitabel.Keuangan GOTO.

Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro sebelumnya berkomentar bahwa kesehatan fundamental adalah kunci perusahaan. Saat fundamental keuangan baik, maka tingkat pelayanan kepada konsumen juga makin optimal.

"Penting bagi perusahaan untuk bisa mempunyai arus kas yang sehat terlebih dahulu, apabila ia ingin perusahaannya bisa terus memberikan layanan terbaik bagi konsumennya," ucap dia.

Namun Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai adanya biaya baru bernama biaya jasa aplikasi yang dikenakan Tokopedia bisa membahayakan sekaligus bisa menguntungkan. Pasalnya ada peluang pelanggan beralih ke platform e-commerce lain di tengah masih tingginya persaingan dalam merebut pasar.

(wep/roy)

No more pages