Willson Cuaca menambahkan wajar jika pelanggan Tokopedia lantas menyatakan keberatan atas biaya langganan aplikasi yang naik. Hal ini tentu akan menjadi feedback bagi Tokopedia. "Tentu saja pelanggan bisa menyampaikan feedback ke platform Tokopedia," tutup Willson.
Sebagai perusahaan investasi, East Venture diketahui menempatkan sejumlah dana investasi di GOTO, selaku induk dari Tokopedia, meski dalam catatan Bloomberg nama East Venture tidak tercantum.
Dikutip dari data Bloomberg, 10 besar pemilik perusahaan hasil penggabungan Gojek dan Tokopedia ini berdasarkan penamaan adalah; Alibaba Group Holding Ltd lewat kepemilikan 9,24% dari total modal ditempatkan dan disetor, SVF GT Subc Pte 8,14%, Goto Peopleverse Fund 7,69%, Pemerintah Singapura 5,78%, PT Saham Anak Bangsa 2,37%, Vanguard Group Inc 2,28%, William Tanuwijaya 1,85%, GOTO Gojek Tokopedia 0,91%, Andre Soelistyo 0,88%, dan Kevin Aluwi 0,8%.
Hingga kuartal I-2023 GOTO mencatatkan rugi Rp3,8 triliun, atau mengecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan GOTO naik 122% menjadi Rp3,3 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari imbal jasa senilai Rp1,9 triliun.
Pada unit bisnis Tokopedia sendiri hingga akhir Maret 2023 tercatat kenaikan pendapatan 68% menjadi Rp2,26 triliun, dibandingkan periode sebelumnya Rp1,34 triliun. Margin kontribusi mencatat hasil positif Rp178 miliar. Jauh membaik dibandingkan posisi tahun lalu yang minus Rp1,27 triliun.
Langkah efisiensi biaya berkali-kali disampaikan GOTO sejak awal tahun. Menurut Jacky Lo, Direktur Keuangan GOTO, perseroan tengah mengalami pergeseran basis pelanggan ke arah pelanggan dengan orientasi profitabel.Keuangan GOTO.
Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro sebelumnya berkomentar bahwa kesehatan fundamental adalah kunci perusahaan. Saat fundamental keuangan baik, maka tingkat pelayanan kepada konsumen juga makin optimal.
"Penting bagi perusahaan untuk bisa mempunyai arus kas yang sehat terlebih dahulu, apabila ia ingin perusahaannya bisa terus memberikan layanan terbaik bagi konsumennya," ucap dia.
Namun Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai adanya biaya baru bernama biaya jasa aplikasi yang dikenakan Tokopedia bisa membahayakan sekaligus bisa menguntungkan. Pasalnya ada peluang pelanggan beralih ke platform e-commerce lain di tengah masih tingginya persaingan dalam merebut pasar.
(wep/roy)