Logo Bloomberg Technoz

Produksi Nikel 2025 Mau Dipangkas, Industri Smelter Bisa Terpukul

Redaksi
09 January 2025 11:50

Penyadapan bijih nikel di tungku matte di smelter nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan./Bloomberg-Dimas Ardian
Penyadapan bijih nikel di tungku matte di smelter nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Rencana pemerintah memangkas produksi bijih nikel untuk menjaga harga agar tidak makin anjlok pada 2025 dinilai bakal menekan lini industri hilir di sektor tersebut.

Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan wacana pemangkasan produksi nikel di tingkat hulu akan memengaruhi pasokan bijih kepada industri pemurnian dan pengolahan atau smelter.

“[Pemangkasan produksi bijih nikel] akan mengganggu pasokan bahan baku, sehingga berpotensi menurunkan kapasitas produksi smelter. Selain itu, ketidakpastian pasokan bahan baku juga berpotensi minat investor dalam mendirikan smelter baru, sehingga memperlambat pertumbuhan,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (9/1/2025).

Meski demikian, Oktavianus tidak menampik wacana pemangkasan produksi nikel memang bisa membuat harga logam baterai tersebut lebih kompetitif seiring dengan suplai yang berkurang.

“Kami berpandangan Indonesia masih akan memiliki peranan penting. Akan tetapi, berpotensi terjadi tekanan konsumen nikel di industri hilir [downstream] di Indonesia, sehingga diperlukan kajian dampak yang lebih mendalam [terhadap wacana pemangkasan tersebut].”

Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston