Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Mau Pangkas Penerima HGBT 2025, Industri RI Sulit Bersaing

Mis Fransiska Dewi
09 January 2025 10:30

Pipa gas./Bloomberg-Oliver Bunic
Pipa gas./Bloomberg-Oliver Bunic

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wacana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mengurangi jumlah penerima program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) pada 2025 berisiko makin membuat kinerja industri nasional terpuruk.

Bahlil sebelumnya mempertimbangkan untuk mengeluarkan sejumlah perusahaan dengan tingkat pengembalian modal usaha atau internal rate of return (IRR) yang sudah bagus dari daftar penerima HGBT.

Ketua Umum  Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia (AKLP) Yustinus Gunawan secara tegas menolak wacana tersebut. Ketika kinerja perusahaan menjadi bagus, menurutnya, artinya kebijakan HGBT terbukti efektif.  

Harga gas industri yang terjangkau, kata Yustinus, membuat biaya produksi kompetitif sehingga produk bisa berdaya saing dan laku terjual baik di dalam negeri dan ekspor luar negeri.  

Dengan penjualan dan profit yang bagus, setoran pajak kepada pemerintah akan naik, penyerapan tenaga kerja juga meningkat, dan investasi akan terkerek.