Logo Bloomberg Technoz

Survei oleh 22V Research menunjukkan bahwa sebagian besar investor kini memantau data penggajian dengan lebih seksama. Sebanyak 26% responden memprediksi data akan bersifat “Risk-On”, 40% “Risk-Off”, dan 34% “Mix/tidak signifikan.”

“Investor ingin melihat data ekonomi yang ‘Seimbang’, menunjukkan pelonggaran pasar tenaga kerja untuk menekan lonjakan imbal hasil baru-baru ini dan membantu stabilisasi saham,” ujar Tom Essaye dari The Sevens Report.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, fokus perhatian investor di tahun 2025 memang terpaku pada pergeseran ekspektasi suku bunga AS, di tengah semakin meningkatnya perbedaan kebijakan antara AS dan negara-negara lain serta ancaman tarif setelah Presiden AS Terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari.

“Namun kondisi ekonomi AS yang solid ini juga mengawetkan tekanan inflasi dan memperkecil prospek Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melakukan pemangkasan suku bunga seperti yang diharapkan oleh para investor di pasar modal,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Saat ini, Bursa Kontrak Berjangka (Futures) memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 38 bps tahun ini dengan penurunan pertama diperkirakan akan dilakukan pada bulan Juli. Tanda-tanda berlanjutnya ketahanan Ekonomi AS telah mendorong lebih jauh ekspektasi kapan Federal Reserve dapat melakukan penurunan suku bunga pertamanya tahun ini, jadi sebabnya.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, risalah the Fed relatif sesuai dengan perkiraan pasar dari memvalidasi pernyataan Gubernur The Fed dalam FOMC Desember 2024. Salah satunya adalah kebijakan pemangkasan suku bunga acuan yang less-aggressive di 2025. 

“Hal ini salah satunya dipicu oleh concern terhadap dampak dari perubahan kebijakan imigrasi dan perdagangan terhadap ekonomi AS, khususnya inflasi dan ketenagakerjaan di AS oleh Pemerintahan Donald Trump,” mengutip riset Phintraco.

IHSG kembali berakhir flat di Rabu perdagangan kemarin. Pergerakan ini memperkuat indikasi fase konsolidasi IHSG dalam rentang 7.030 – 7.130 di sisa pekan ini. 

“Secara teknikal, pergerakan tersebut kemungkinan sebagai bentuk upaya IHSG keluar dari overbought area.”

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi AMRT, MYOR, CLEO, INDY, dan AKRA.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, belum ada perubahan signifikan pada pergerakan IHSG setelah tertahan di dekat area resisten MA-20. 

“Waspadai potensi penurunan lebih dalam jika IHSG kembali turun di bawah support 6.931,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (9/1/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, INDY, MYOR, dan SIDO.

(fad)

No more pages