Logo Bloomberg Technoz

Global south secara umum merujuk pada kawasan Amerika Latin, Asia, Afrika, dan Oseania atau merujuk pada kawasan di luar Eropa dan Amerika Utara, yang sebagian besar (meskipun tidak semuanya) berpendapatan rendah dan sering kali terpinggirkan secara politik atau budaya.

Hal berbeda dikatakan Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal. Menurut dia, manfaat yang didapatkan Indonesia dari sisi ekonomi hanya terbatas dan justru rawan terkena sanksi dari Donald Trump selaku Presiden ke-47 Amerika Serikat usai bergabung dengan penuh dalam BRICS.

Yose menyoroti BRICS belum memiliki agenda ekonomi yang terlihat bertujuan untuk memajukan anggotanya. BRICS memang memiliki New Development Bank (NDB) selaku institusi finansial yang memiliki tujuan memobilisasi sumber daya untuk pembangunan, tetapi permasalahannya cukup banyak.

"Namun, permasalahannya cukup banyak, dari mulai kurangnya sumber daya [resources], sampai kurangnya dukungan dari anggota. Apalagi anggota BRICS sering tidak cocok satu sama lain, seperti India dan China," ujar Yose kepada Bloomberg Technoz, Selasa (7/1/2025).

Menurut Yose, saat ini BRICS juga condong menjadi platform geopolitik dari anggotanya. Sehingga, berbagai agenda ekonomi dilandasi dari keinginan melebarkan pengaruh politik, dibandingkan dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan. Sehingga dari sisi ekonomi, manfaatnya sangat terbatas.

Di sisi lain, Yose melanjutkan, terdapat situasi global yang harus diperhatikan. Menurut Yose, Trump tidak segan untuk memberlakukan sanksi tanpa perhitungan matang (indiscriminate sanctions) untuk anggota BRICS karena dianggap mengganggu hegemoni AS.

Pengumuman Indonesia menjadi anggota penuh dari BRICS disampaikan oleh Brazil selaku Ketua BRICS 2025.

Kementerian Luar Negeri mengatakan BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan, memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global.

"Kami berdedikasi penuh untuk bekerja sama dengan seluruh anggota BRICS, ataupun dengan pihak lainnya, untuk mewujudkan terciptanya dunia yang adil, damai, dan sejahtera," tulis Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan resmi.

(dov/lav)

No more pages