Logo Bloomberg Technoz

Trump Gertak Sambal, Efek BRICS ke Pasar Keuangan RI Netral

Redaksi
09 January 2025 09:00

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia resmi menjadi anggota BRICS. Keputusan ini kemudian turut menjadi sentimen, termasuk di pasar keuangan RI.

Sejumlah pelaku pasar mencermati keputusan tersebut. Dikhawatirkan, masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS hanya akan memberikan tekanan tambahan untuk RI, yang juga merupakan salah satu mitra dagang Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, Presiden Terpilih Donald Trump memperingatkan negara-negara yang tergabung dalam BRICS bahwa dia akan meminta komitmen agar mereka tidak menciptakan mata uang baru sebagai alternatif pengganti dolar AS, dan menegaskan kembali ancaman untuk mengenakan tarif 100%.

“Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari dolar sementara kita hanya diam saja telah SELESAI,” tulis Trump dalam sebuah postingan di jejaring sosial Truth Social pada Sabtu (30/11/2024).

“Kami meminta komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS yang baru, maupun mendukung mata uang lain untuk menggantikan kekuatan dolar AS, atau mereka akan menghadapi tarif 100%, dan harus siap untuk mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa,” tambah Trump.