Logo Bloomberg Technoz

Investor Asing Diam-diam Lego 10 Saham Ini di Tengah Tekanan IHSG

Muhammad Julian Fadli
09 January 2025 08:50

Siswa berswafoto di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Siswa berswafoto di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada perdagangan saham kemarin, Rabu 8 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan kehilangan 2,93 poin, tertekan 0,04% di posisi 7.080,35.

Bersamaan dengan IHSG yang melemah, investor asing gencar melangsungkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp399,03 miliar pada perdagangan saham di pasar reguler. Sama halnya, di seluruh pasar investor asing juga mencatat net sell sejumlah Rp353,71 miliar.

Adapun investor asing mencatat net sell yang amat masif pada saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencapai Rp101,26 miliar. Imbas tekanan jual, saham RAJA melemah 2,58% dan ditutup di posisi Rp3.400/saham.

Penutupan Saham RAJA pada Rabu 8 Januari 2025 (Bloomberg)

Berikut 10 saham dengan angka net sell tertinggi oleh investor asing selama perdagangan kemarin, Rabu (8/1/2025):

  1. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Rp101,26 miliar
  2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp73,14 miliar
  3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp48,58 miliar
  4. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp42,58 miliar
  5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp36,89 miliar
  6. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp34,76 miliar
  7. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp25,28 miliar
  8. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Rp24,57 miliar
  9. PT Astra International Tbk (ASII) Rp22,41 miliar
  10. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Rp17,54 miliar

Sedang, investor asing mencatatkan net buy terbanyak pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp75,04 miliar. Sejalan dengan aksi beli, saham BMRI berhasil menguat 2,68% ke posisi Rp5.750/saham.

Penutupan Saham BMRI pada Rabu 8 Januari 2025 (Bloomberg)