Logo Bloomberg Technoz

Waller menyoroti beberapa alasan yang mendukung keyakinannya bahwa inflasi akan terus mendekati target. Alasan tersebut mencakup tren inflasi inti selama enam bulan terakhir, data harga bulan November yang lebih baik dari perkiraan, dan peran harga yang diestimasi, bukan diamati secara langsung, dalam perhitungan salah satu ukuran inflasi utama.

Waller mengatakan bahwa harga yang dihitung (imputed prices) - yang telah mendorong inflasi di atas target dalam tahun lalu - merupakan "panduan yang kurang andal untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan di seluruh barang dan jasa dalam perekonomian."

Gubernur The Fed Jerome Powell dan beberapa pejabat lainnya telah mengisyaratkan bahwa tidak perlu terburu-buru melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Kehati-hatian ini terutama dipicu oleh kekhawatiran terhadap inflasi yang masih tinggi dan pasar tenaga kerja yang tetap solid.

Investor saat ini melihat hampir tidak ada peluang pemotongan suku bunga pada pertemuan Fed mendatang, 28-29 Januari, menurut pasar berjangka.

Waller juga mencatat bahwa kemajuan inflasi yang lambat belakangan ini memunculkan seruan untuk memperlambat atau menghentikan pemangkasan suku bunga.

“Namun, saya yakin inflasi akan terus bergerak menuju target 2% dalam jangka menengah, sehingga pemotongan lebih lanjut tetap sesuai,” katanya.

Dalam sesi tanya jawab usai pidatonya, Waller juga menegaskan bahwa kebijakan The Fed masih memberikan efek pembatasan pada aktivitas ekonomi.

“Jika melihat pasar tenaga kerja AS, tidak tampak tanda-tanda ekonomi yang memanas atau tidak terkendali,” ujarnya. “Suku bunga kebijakan masih berpengaruh dalam mengatur kondisi tersebut.”

Dampak Tarif

Waller juga menyinggung potensi dampak tarif — alat kebijakan yang dijanjikan Presiden AS terpilih Donald Trump akan digunakan secara agresif — terhadap kenaikan harga.

“Jika, seperti yang saya perkirakan, tarif tidak memberikan dampak signifikan atau bertahan lama pada inflasi, maka tarif tidak akan memengaruhi pandangan saya terhadap kebijakan moneter yang tepat,” jelas Waller.

Ia menambahkan bahwa ekonomi AS secara keseluruhan berada dalam posisi yang kuat, dengan kondisi lapangan kerja mendekati tujuan The Fed untuk mencapai tingkat pengangguran minimum.

Data terbaru yang akan dirilis pada Jumat (10/01/2025) diperkirakan menunjukkan ekonomi AS menambah 163.000 lapangan kerja, dengan tingkat pengangguran tetap stabil di 4,2% pada Desember, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom.

“Saya belum melihat data atau proyeksi yang menunjukkan pasar tenaga kerja akan melemah secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang,” pungkasnya.

(bbn)

No more pages