“Pasar tenaga kerja tumbuh melambat pada bulan pamungkas 20244. Perlambatan terjadi dalam hal penciptaan lapangan kerja dan kenaikan upah,” sebut Nela Richardson, Kepala Ekonom ADP, dalam laporannya.
Pertumbuhan upah sektor swasta di Negeri Paman Sam pada Desember 2024 tercatat 4,6% year-on-year (yoy). Ini menjadi yang terendah sejak Juli 2021.
Rilis data ADP ini menjadi semacam pemanasan sebelum keluarnya data penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) dari pemerintah AS pada Jumat (10/1/2025) malam waktu Indonesia. Data ADP menjadi sinyal bahwa kemungkinan non-farm payroll juga melemah.
“Artinya, situasi ekonomi lebih lemah dari apa yang diperkirakan,” tegas Bart Melek, Head of Commodity Strategy di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Kondisi tersebut memunculkan harapan bahwa bank sentral Federal Reserve bisa lebih agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter. Apabila situasi terus memburuk, maka bukan tidak mungkin Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega akan memangkas suku bunga acuan lebih dalam dari perkiraan, untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Mengutip dot plot terbaru edisi Desember, The Fed mengindikasikan pemotongan suku bunga acuan akan sebanyak 50 basis poin (bps) tahun ini. Namun ini tergantung dari situasi, data yang ada (data dependent), bisa saja lebih dari itu jika memang dibutuhkan.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga rendah.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana dengan ‘ramalan’ harga emas hari ini? Apakah masih kuat menanjak atau justru melorot?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas menempati zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,77. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, risiko penurunan harga emas menjadi terbuka. Target support terdekat adalah US$ 2.649/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka US$ 2.634/troy ons yang adalah MA-10 bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target resisten ada di US$ 2.665/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas menuju US$ 2.673/troy ons.
(aji)