Craig Torres - Bloomberg News

Bloomberg, Pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada Desember lalu mengadopsi pendekatan baru terkait pemangkasan suku bunga di tengah risiko inflasi yang tinggi, dengan memutuskan untuk melambatkan laju kebijakan dalam beberapa bulan ke depan.

“Peserta menyatakan bahwa komite sudah atau hampir mencapai titik di mana perlambatan dalam pelonggaran kebijakan menjadi tepat,” menurut risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 Desember. “Banyak peserta menyarankan bahwa sejumlah faktor mendukung perlunya pendekatan hati-hati dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter di kuartal mendatang.”

Risalah yang dirilis pada Rabu (08/01/2025) di Washington ini mengungkapkan bahwa alasan tersebut mencakup data inflasi yang lebih tinggi, kekuatan belanja konsumen yang terus berlanjut, serta berkurangnya risiko penurunan bagi pasar tenaga kerja dan aktivitas ekonomi. Pada pertemuan tersebut, bank sentral AS memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin menjadi kisaran 4,25% hingga 4,5%.

Staf The Fed memasukkan “asumsi sementara” terkait potensi kebijakan  di bawah Presiden AS yang baru, Donald Trump, yang menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih lambat dengan inflasi yang diperkirakan tetap tinggi.