"Selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan terdekat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku."
Untuk diketahui, Presiden Direktur PT XL Axiata, Dian Siswarini, telah lebih dulu mengundurkan diri dari jabatannya. Berkaitan dengan keputusan pengunduran dirinya tersebut, Dian dengan tegas menyatakan bahwa hal ini dilakukan tanpa paksaan apa pun, dan tidak ada kaitannya dengan proses merger yang tengah berlangsung.
"Tidak ada hubungannya dengan merger karena sudah beberapa lama saya di beberapa kesempatan itu menyampaikan niat untuk mengundurkan diri, jadi dari mulai awal tahun, kalau nggak salah, saya sudah sampaikan bahwa memang niat mengundurkan diri," kata Dian dalam konferensi pers EXCL bulan Desember lalu.
Meski demikian, Dian tetap menekankan XL akan terus berupaya agar proses merger yang tengah berlangsung tidak berdampak kepada pelanggan.
XLSmart menjadi nama baru hasil penggabungan dua perusahaan provider seluler, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom (SmartTel), dengan nilai kesepakatan US$6,5 miliar (sekitar Rp104 triliun).
EXCL akan bertindak sebagai sebagai surviving entity, sedangkan FREN dan SmartTel menjadi entitas yang melebur atau menjadi bagian dari XLSmart. Masing-masing pemegang saham pengendali EXCL dan grup FREN tetap menjadi bagian prominen atas XLSmart dengan kepemilikan bersama 34,8%.
Axiata Group Berhad dan Sinarmas tetap punya kedudukan pengaruh yang sama atas setiap keputusan strategis XLSmart. "Pak Vivek [CEO Axiata Group] ini enggak minta saya turun [karena merger]. [Pengunduran diri] Ini alasan pribadi karena menurut saya, ini sudah cukup," pungkasnya.
(wep)