Logo Bloomberg Technoz

IHSG Ditutup Melemah 2,93 Poin Saat Cadev Indonesia Cetak Rekor

Muhammad Julian Fadli
08 January 2025 17:45

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan kehilangan 2,93 poin (0,04%) di 7.080,35 pada Rabu (8/1/2025). Rupiah juga melemah 0,4% ke posisi Rp16.195/US$ saat Bank Indonesia mengumumkan Cadangan Devisa RI cetak rekor tertinggi mencapai US$ 155,7 miliar pada Desember 2024.

Pada perdagangan sepanjang hari IHSG bergerak terus melemah sejak pagi, rentang perdagangan terjadi 7.129,29–7.046,17. Data perdagangan memperlihatkan nilai transaksi mencapai Rp9,39 triliun dari sejumlah 16,88 miliar saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi terbilang 1,06 juta kali.

Penutupan IHSG Sesi II pada Rabu 8 Januari 2025 (Bloomberg)

Tercatat hanya ada penguatan 239 saham, dan sebanyak-banyaknya 352 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat 208 saham stagnan.

Saham-saham barang baku, saham perindustrian, dan saham konsumen non primer menjadi pemberat laju IHSG dengan tertekan mencapai 3,41%, 1,18%, dan 0,60%, disusul oleh pelemahan pada saham teknologi dengan drop 0,57%. Saham-saham keuangan kokoh di zona hijau dengan penguatan 0,32%.

Sejumlah saham sektor barang baku yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang jatuh 9,93%, saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) ambles 6,36% terutama saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) drop 6,10%.