Logo Bloomberg Technoz

Meski Indonesia masih memiliki peluang untuk memacu ekspor produk pertambangan ke sesama anggota BRICS, Hendra menyebut penambang masih akan mencermati risiko yang mungkin dirasakan RI dengan bergabung ke kelompok tersebut.

Salah satunya adalah risiko terpapar tarif impor yang tinggi dari Amerika Serikat (AS), mengingat presiden terpilih Donald Trump sudah melontarkan ancaman bakal menerapkan tarif 100% terhadap para anggota BRICS.

“Soal ancaman Trump kita juga belum tahu bagaimana tepatnya, kan dia juga belum menjabat. Jadi kami belum tahu detailnya akan seperti apa,” ujarnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sebelumnya mengumumkan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS melalui pernyataan resmi yang dirilis Selasa (7/1/2025).

Melalui BRICS, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan memastikan aspirasi negara-negara Global South terdengar dalam proses pengambilan keputusan internasional.

(mfd/wdh)

No more pages