"Jadi pendidikan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh karena itu harus dikecualikan PPN-nya seperti pendidikan sembako, karena ini sensitif, " ungkapnya.
Senior Economist Bank Dunia, Utz Johanh Pape menerangkan peningkatan penerimaan PPN perlu didorong karena barang-barang yang dikecualikan dari PPN tersebut seringkali lebih banyak dikonsumsi oleh rumah tangga yang lebih kaya dan lebih besar dari konsumsi rumah tangga miskin.
"Cara praktis untuk meningkatkan penerimaan PPN dengan cepat adalah dengan menghilangkan pengecualian dan tarif pilihan atas pajak untuk berbagai barang dan jasa," ungkapnya.
Bank Dunia menyampaikan, sepertiga dari potensi penerimaan PPN (0,7% dari PDB) di Indonesia hilang melalui struktur pembebasan PPN saat ini. Hal tersebut cukup untuk mendanai seluruh anggaran bantuan sosial yang diperluas pada tahun 2019.
(yun/ggq)