Logo Bloomberg Technoz

RI Mau Stop Impor Solar Lewat Biodiesel B50, Ada 3 Catatannya

Redaksi
08 January 2025 15:50

Tangki penyimpanan biodiesel portabel di Maribaya, Jawa Barat./Bloomberg-Dimas Ardian
Tangki penyimpanan biodiesel portabel di Maribaya, Jawa Barat./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pakar energi menilai Indonesia bisa menekan impor solar melalui rencana mandatori biodiesel B50 pada 2026, tetapi tetap tidak bisa menyetop impor bahan bakar diesel tersebut secara sepenuhnya.

Dalam kaitan itu, anggota Pusat Studi Ketahanan Energi Universitas Pertahanan Akhmad Hanan mengatakan terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan Indonesia sebelum mengimplementasikan B50 pada tahun depan, jika sasaran utamanya adalah menyetop impor solar.

Pertama, kata Akhmad, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas produksi kilang domestik yang eksisting. Saat ini, kapasitas produksi biodiesel Indonesia baru sekitar 19,96 juta kiloliter (kl) yang diproduksi oleh 34 perusahaan.

“Untuk itu, proyek [kilang] RDMP [Refinery Development Master Plan di Balikpapan] dan GRR [Grass Root Refinery di Tuban] harus dipercepat,”  ujarnya saat dihubungi, Rabu (8/1/2025).

Sekadar catatan, RDMP Balikpapan dirancang sebagai kilang minyak terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebanyak 360.000 barel per hari (bph). Proyek milik Pertamina ini dijanjikan beroperasi sekitar Juli 2025.