Polisi saat ini sedang menyelidiki proses pembangunan tanggul tersebut. Pekan lalu, polisi menggeledah kantor Jeju Air dan pengelola Bandara Internasional Muan sebagai bagian dari penyelidikan. Berdasarkan temuan penyelidik utama, Lee Seung-yeol, bulu burung ditemukan di salah satu mesin pesawat yang diambil dari lokasi kecelakaan. Rekaman video menunjukkan adanya tabrakan dengan burung di salah satu mesin.
Dua penyelidik Korsel pada Senin (06/01/2025) telah berangkat ke Amerika Serikat untuk memulihkan dan menganalisis perekam data penerbangan yang rusak dalam kecelakaan tersebut bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB).
Perekam data penerbangan, bersama dengan perekam suara kokpit, adalah dua kotak hitam yang menyimpan informasi penting terkait kecelakaan.
Lee mengatakan, diperlukan waktu tiga hari untuk mengekstrak data dari perekam data penerbangan dan dua hari tambahan untuk analisis awal, termasuk memeriksa apakah salah satu atau kedua mesin mengalami kerusakan.
Pesawat Jeju Air 7C2216 yang berangkat dari Bangkok, Thailand, menuju Muan di barat daya Korsel, mengalami pendaratan darurat dengan perut pesawat dan melampaui landasan pacu bandara. Pesawat tersebut terbakar setelah menabrak tanggul, menyebabkan 179 orang meninggal dunia.
(del)